PUSTAKA KOTA, Tangerang – PT Angkasa Pura II (Persero) menjalankan Universal Security Audit Programme Continuous Monitoring Approach (USAP – CMA) sebagai upaya meningkatkan aspek keamanan penerbangan berstandar global.
Sebagai pengelola utama Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, AP II melakukan kegiatan sejak 24 Juni hingga 5 Juli 2024.
Senior Manager Of Branch Communication & Legal Bandara Soekarno-Hatta, M Holik Muardi mengatakan, tujuan USAP-CMA adalah untuk meningkatkan keamanan penerbangan global melalui audit dan pemantauan berkelanjutan terhadap kinerja keamanan penerbangan Negara-Negara Anggota.
“Dengan audit ini dapat meningkatkan dan memperkuat sistem keamanan Bandara Soekarno-Hatta dan lebih comply terhadap regulasi keamanan penerbangan. Adapun dari sisi bisnis, mendukung pertumbuhan traffic penerbangan internasional karena telah diaudit oleh ICAO dengan hasil baik,” kata Holik Muardi, Jumat (28/6/2024).
Holik Muardi menjelaskan, sesuai standar minimun ICAO Global Aviation Security Plan (GASeP), Indonesia memiliki target nilai kepatuhan (comply) 80%. Diharapkan nilai kepatuhan tersebut dapat dicapai Bandara Soekarno-Hatta (CGK) pada USAP-CMA tahun 2024 ini.
“Dengan adanya audit ini, diharapkan CGK dapat berkontribusi penuh terhadap hasil yang diperoleh (target 80% comply) dalam hal implementasi di lapangan dan kepatuhan bandara dalam hal regulasi keamanan penerbangan,” ujar Holik.
Lebih lanjut Holik Muardi menjelaskan, adapun yang dievaluasi dalam USAP – CMA ini mencakup sejumlah aspek keamanan dalam operasional bandara, mulai dari keamanan bandar udara, pesawat (aircraft) dan keamanan penumpang pesawat serta barang bawaannya.
“Audit ini mencakup prosedur dan proses terhadap akses bandara termasuk di sisi darat atau sisi udara dan area lainnya seperti kargo. Kemudian keahlian personel keamanan penerbangan (Aviation Security) serta peralatan dan keamanan bandar udara,” terangnya.
Menurut Holik Muardi, USAP – CMA secara terus-menerus menilai tingkat kinerja keamanan penerbangan dan memberikan rekomendasi yang diprioritaskan untuk membantu Anggota Negara-negara dalam mengatasi kekurangan yang teridentifikasi.
“Target nilai minimal 80 persen kepatuhan merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan penerbangan secara keseluruhan di Bandara Soekarno-Hatta. Semoga audit ini berhasil sesuai target dan dapat manfaat bagi semua pihak,” tutur Holik Muardi.