PUSTAKA KOTA, Tangsel – Pemakaian cat pewarna sablon yang digunakan untuk kulit pada manusia sangatlah berbahaya dan dapat menimbulkan iritasi hingga menyebabkan kanker.
Hal ini dapat kita jumpai dengan maraknya manusia silver yang akhir-akhir ini tersebar di perempatan lampu merah yang ada di kota Tangerang Selatan (Tangsel).
“Kalau tidak salah itu cat yang dipakai untuk sablon atau cat buat kain, dan mereka juga melarutkan minyak tanah atau minyak goreng kemudian dioleskan di tubuh,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel, Bimo Aryo Tejo.
Menurut Bimo, dengan dicampurkannya cat untuk sablon dengan minyak, maka hasil yang didapatkan maka cat akan bertahan lama jika dibalurkan ke kulit dan akan susah juga ketika akan dibersihkan.
“Mereka membersihkan itu menggunakan sabun deterjen cuci piring ketika sedang mandi, padahal kita tahu sendiri kalau sabun cuci piring kena tangan aja bisa kering atau panas ditangan,” ujarnya.
Dengan efek yang kering dan panas ditangan, kata Bimo, membersihkan cat disekujur tubuh dengan sabun atau deterjen cuci piring bisa menimbulkan iritasi pada kulit.
“Itu efek jangka pendeknya, kulit kita bisa iritasi, untuk efek jangka panjangnya jika dipakai di badan secara berulang kali dapat menyebabkan kanker kulit karena bahan-bahan yang terkandung di dalam cat yang tidak aman bagi kulit, selain itu aroma cat yang menyengat lalu terhirup juga bisa berbahaya bagi paru, hati, ginjal dan otak, apalagi kalau pemakaiannya secara luas sampai satu badan,” ungkapnya.
Selain jangka pendek yang menimbulkan iritasi, lanjut Bimo, jangka pendek lainnya bisa menimbulkan gatal-gatal pada kulit, sehingga ia menyarankan agar memakai cat yang aman bagi kulit.
“Ya yang jadi perhatian kemarin itu kan ada anak bayi yang dilumuri cat silver, padahal sangat tidak baik karena kulit bayi masih sangat rentan dan sensitif,” imbuhnya. (ADV)