PUSTAKA KOTA, Tangsel – Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) berhasil meraih penghargaan Universal Health Coverage (UHC) Award untuk kali kedua setelah sebelumnya prestasi ini ditorehkan pada tahun 2023.
Pada tahun 2024 ini, Pemkot Tangsel mendapat UHC Award yang diterimanya di The Krakatau Grand Ballroom Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta Timur, Kamis (8/8/2024) lalu.
“Ya Alhamdulillah Tangsel kembali mendapatkan penghargaan atas upaya bagaimana memberikan fasilitas kesehatan terbaik untuk masyarakat yaitu Universal Health Coverage,” ujar Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan dalam keterangannya, Sabtu (10/8/2024).
Penghargaan yang diraih Pemkot Tangsel ini diharapkan menjadi motivasi, khususnya kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) agar meningkatkan fasilitas terbaik untuk masyarakat.
“Penghargaan ini mudah-mudahan menjadi motivasi untuk jajaran Pemkot Tangsel supaya terus memberikan fasilitas kesehatan yang terbaik,” kata Pilar.
Adapun penghargaan ini merupakan pengakuan kedua bagi Pemkot Tangsel atas prestasinya dalam memastikan lebih dari 95 persen penduduk yang terdaftar dalam Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Hingga kini, cakupan UHC Kota Tangsel tahun 2024 mencapai 99,8 persen.
“Sampai saat ini untuk pelayanan kesehatan semua warga Tangsel ber-KTP Tangsel bisa di-cover. Artinya masyarakat Tangsel itu kalau berobat mereka bisa menggunakan jaminan kesehatan itu,” kata Pilar.
Sementara itu, Kepala Dinkes Tangsel, Allin Hendalin Mahdaniar berujar, Penghargaan UHC Award tahun 2024 ini menjadi bukti dari komitmen Pemkot Tangsel dalam memberikan layanan kesehatan terbaik untuk masyarakat.
Bahkan prestasi ini memastikan bahwa masyarakat di Tangsel memiliki hak yang sama untuk hidup sehat dan terjamin.
“Prestasi UHC Award 2024 yang diraih ini diharapkan dapat mendorong Pemkot Tangsel terus berinovasi dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan untuk warga,” kata Allin.
Perolehan penghargaan ini disebut karena Pemkot Tangsel dinilai sudah menunjukkan komitmen kuat dan langkah konkret dalam memastikan akses layanan kesehatan yang komperhensif serta terjangkau bagi warga.
“Bahkan itu termasuk kelompok rentan, dan kurang mampu secara ekonomi. Ini tercermin dari program kebijakan inovatif sebagai peningkatan anggaran sektor kesehatan, perluasan cakupan asuransi kesehatan daerah dan pengembangan fasilitas,” tutup Allin. (DAS)