PUSTAKA KOTA, Tangsel – Seorang wanita berteriak histeris sambil menangis di tangga masjid kantor Polres Tangerang Selatan (Tangsel).
Wanita ini berteriak sambil tak kuasa menahan tangis, saat mengetahui adik kandungnya diamankan Satpol PP dan dibawa ke Polres Tangsel karena kembali bekerja di tempat panti pijat esek-esek di wilayah Ciputat kota Tangsel.
Sambil membawa anak dan keponakannya, Ine (28) menangis keras di hadapan petugas Satpol PP Tangsel. Dia mengaku menerima telpon dari adik kandungnya Vera (24), saat terjaring razia di panti pijat esek-esek. Mendengar kabar dari adiknya dibawa ke Polres Tangsel, Ine mengaku syok mendengar kabar tersebut.
Baca Juga : Pencurian Kotak Amal Masjid di Ciputat Terekam CCTV
“Saya lagi jualan buah semangka di Sasak Pamulang, tiba tiba adik saya nelpon dan menginfokan dia ditangkap Satpol PP saat kerja di panti pijat,” aku Ine sambil menangis di tangga masjid Polres Tangsel, Senin (28/10).
Ine mengatakan, saat dengar kabar adiknya diamankan Satpol PP dan digelandang ke Polres Tangsel, tanpa pikir panjang, Ine tancap gas menggunakan motor tanpa mengenakan helm dan jaket sambil membawa anak dan keponakannya.
“Saya bawa motor udah kayak mengantar nyawa, saking pengen tahu nasib adik kandung saya,” sambungnya.
Ine menceritakan, adiknya pernah menolak bekerja di panti pijat esek-esek itu, namun karena pemilik panti pijat itu kerap menghubungi dan membujuk untuk kembali bekerja, adiknya terpaksa kembali bekerja di panti pijat esek-esek.
“Udah sempet berhenti kerja, eh kerja lagi gara-gara ditelponin bos pemilik panti pijat itu, kasihan anaknya, ditinggal sama bapaknya dari umur 5 bulan,” akunya sedih.
Ditemui di lokasi yang sama, Kepala Bidang Penegak Perundang-undangan Satpol PP Tangsel Sapta Mulyana membenarkan telah mengamankan delapan pekerja wanita di panti pijat esek-esek di wilayah Ciputat.
“Ya benar, saya menjaring delapan pekerja wanita di panti pijat Mandiri Utama, salah satunya adalah adik wanita itu,” ucap Sapta sambil menunjuk Ine yang tengah menunggu adiknya keluar dari Polres Tangsel.
Sapta mengatakan, delapan pekerja wanita ini dibawa ke Polres Tangsel karena ada dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
“Untuk dugaan TPPO biar nanti polisi yang menentukan. Kami (Satpol PP) hanya tugas mengamankan di lapangan saja,” tutupnya. (Gun)