PUSTAKA KOTA, Tangsel – Tim dosen Universitas Pamulang (Unpam) menggelar kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) berupa penyuluhan hukum dengan tema “Dampak Pernikahan Dini bagi Remaja” di SMK Triguna Utama Syarif Hidayatullah Jakarta.
Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Fakultas Hukum Unpam, yakni Fitri Ramadhani, Suko Prayitno dan Mohammad Arief Widyanto.
Arief menyampaikan, praktik pernikahan dini masih marak terjadi di Indonesia, umumnya karena faktor ekonomi, budaya, maupun kehamilan di luar nikah.
Padahal, berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2019 tentang perkawinan, usia minimal menikah adalah 19 tahun, baik bagi pria maupun wanita.
“Pernikahan di bawah umur berisiko tidak sah tanpa dispensasi pengadilan, juga dapat menimbulkan persoalan administrasi bagi anak,” ujar Arief melalui keterangan yang diterima secara tertulis, Jumat (3/10/2025).
Selain itu Arief memaparkan, sejumlah dampak yang ditimbulkan dari pernikahan dini, juga berdampak pada kesehatan.
Adapun menurutnya, tingginya risiko kehamilan remaja, keguguran, bayi lahir prematur, hingga stunting.
“Juga berdampak pada psikologis sosial dan pendidikan, di mana dapat terjadi rentan stres, depresi, dan meningkatnya potensi kekerasan dalam rumah tangga. Memperbesar angka putus sekolah, membatasi peluang karier, serta melanggengkan lingkaran kemiskinan,” bebernya.
Untuk itu, melalui penyuluhan ini, Arief mengajak para siswa dapat memahami pentingnya menunda pernikahan hingga matang secara fisik, mental, dan ekonomi.
Kemudian menurutnya, peran orang tua serta masyarakat juga ditekankan, khususnya dalam memberikan pendidikan hukum dan seksual sejak dini, serta mendukung anak untuk melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
“Tujuan utama kami adalah memberikan pemahaman hukum sekaligus motivasi bagi generasi muda agar lebih siap menyongsong masa depan yang lebih baik,” pungkasnya.
Melalui kegiatan PKM ini, diharapkan olehnya, pelajar SMK Triguna Utama Syarif Hidayatullah semakin sadar akan risiko pernikahan dini, pentingnya menjaga kesehatan reproduksi, serta fokus pada pendidikan demi masa depan yang lebih cerah. (Ccp)