Konsumsi Makanan Sehat dan Istirahat yang Cukup Bagi Ibu Hamil Bisa Cegah Bayi Lahir Prematur

Dokter Spesialis Anak Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan, Arum Gunarsih

PUSTAKA KOTA, Tangsel – Menjaga pola hidup sehat bagi ibu hamil sangatlah penting, selain itu memeriksakan kandungan kedokter secara berkala juga sangat diharuskan untuk memeriksa kesehatan bayi yang ada dikandungan.

“Dengan memeriksakan kandungan secara berkala ke dokter maka ibu akan mengetahui kesehatan bayinya agar tidak terjadi kelahiran secara prematur,” kata dokter spesialis anak Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan Arum Gunarsih.

Menurut Arum dengan ibu hamil kontrol secara rutin memeriksakan kandungannya maka kesehatan bayi akan terus terpantau oleh dokter.

“Kalau ibunya memiliki penyakit diabetes yang tidak terkontrol atau ibunya sakit jantung lalu aliran darah ke kandungannya tidak bagus maka bayi bisa lahir prematur,” ujarnya.

Kondisi dari ibu, kata Arum sangat berpengaruh bagi kondisi anak yang ada didalam kandungan, ibu yang makannya kurang dan ibu yang kurang gizi bisa menyebabkan bayi kecil.

“Untuk mencegah supaya tidak memiliki bayi prematur yakni si ibu harus kontrol rutin minimal empat sampai enam kali saat hamil, nanti kan dilihat oleh yang memeriksa bagaimana bayi didalam rahim, serta nanti ibunya juga diperiksa kesehatannya,” ungkapnya.

Merawat bayi yang lahir prematur, lanjut Arum tergantung dari kondisi bayi, apabila sehat tidak ada sesak dan langsung menyusui pada ibunya tidak perlu penanganan apa- apa.

“Kalau lahir prematur dan bayinya sesak, makan akna diberikan alat bantu pernafasan diinfus dan diberikan obat- obatan agar pernafasannya tidak sesak,” imbuhnya.

Prematur, kata Arum dimulai dari ibu yang mengandung, apabila ibu sehat dan tidak ada masalah pada kesehatan kadungannya maka jarang sekali lahir secara prematur.

“Ibu bermasalah risiko prematurnya tinggi, jadi prematur itu bisa dimulai dari ibunya. Jga ibu hamil, sehatkan ibu hamil itu mencegah bayi prematur,” katanya.

Bayi prematur di Indonesia, Arum mengatakan, yang bisa hidup setelah 26 minggu didalam kandungan atau sekitar tujuh bulan.

“Ya sekitar tujuh bulan kurang sedikit itu sudah paling rendah dengan harapan hidup mencapai 50 persen, kalau lebih rendah lagi namanya abortus tapi kalau itu sudah tidak bisa hidup,” tambahnya.

Arum mengingatkan bahwa, ada bayi prematur yang perlu perawatan optimal, prematur bisa dicegah dengan cara merawat ibu hamil serta ibu hamil tidak boleh terlalu lelah.

“Kalau bisa ibu hamil itu makannya bagus dan sehat, serta istirahat yang cukup serta harus memeriksa kehamilan secara rutin baik ke dokter, bidan, puskesmas atau rumah sakit agar mencegah bayi lahir prematur,” ungkapnya. (ADV)