PUSTAKA KOTA, Tangsel – Dilanda kekeringan selama empat bulan lamanya hingga mengalami krisis air bersih, warga RT 006/002 Kampung Koceak, Kranggan, Setu kota Tangerang Selatan (Tangsel) tidak takut jika harus mandi menggunakan air dari kobangan kali Cisalak yang mengalir di lahan kosong belakang kampung mereka.
“Daripada nggak mandi sama sekali, ga apa apa dah mandi pake air kobangan kali,” aku Suparman saat ditemui di lokasi kobangan kali Cisalak, Selasa (8/10).
Di lokasi kobangan kali Cisalak yang dijadikan dirinya untuk mandi ini, diakui olehnya memang tidak layak. Selain air yang keruh dan kotor, tidak adanya penghalang untuk menutupi dirinya saat mandi, dan berada di pinggir lahan kosong yang dimanfaatkan warga menjadi kebun singkong.
Suparman bilang, meskipun dia diselimuti rasa ketakutan akan serangan penyakit kulit akibat keruhnya air kali yang penuh kotoran limbah perumahan, Suparman mengaku tidak memiliki pilihan lain. Sementara bantuan air bersih yang pernah ada sebelumnya dari Pemerintah Tangsel hanya cukup untuk dikonsumsi minum dan memasak makanan saja.
“Warga yang lain juga sama kok, mandi pake air kobangan ini juga,” lanjut pria yang mengaku bekerja sebagai kuli panggul ini.
Dia juga mengatakan, di Kampung Koceak juga sudah ada yang terserang penyakit kulit akibat mandi menggunakan air kobangan kali. “Ya sudah ada yang kena gatal gatal,” sebutnya.
Diketahui, Kampung Koceak sudah empat bulan lamanya dilanda kemarau panjang dan mengalami krisis air bersih. Warga Kampung Koceak terpaksa untuk minum dan mandi, mencuci pakaian dan perlengkapan rumah tangga serta Buang Air Besar (BAB) menggunakan air kali Cisalak. (Gun)