PUSTAKA KOTA, Jakarta – Pemerintah Republik Indonesia terus menggencarkan sosialisasinya terkait penerapan Program Analog Switch Off (ASO) di Tanah Air.
Hal tersebut terpapar dengan jelas dalam ruang diskusi publik virtual bertajuk “Sosialisasi Analog Switch Off (ISO)” sekaligus seremoni penyerahan Set Top Box oleh Kementerian Kominfo bersama DPR RI pada Kamis (21/4/2022).
Dalam materi yang disampaikannya, Anggota Komisi I DPR RI, Kresna Dewanata Prosahk mengatakan bahwa pihaknya bersama Kementerian, memiliki tanggungjawab dalam pembagian STB bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Untuk data masyarakatnya, didapatkan dari Kementerian Sosial, di mana STB ini diberikan kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan,” ujar Kresna dalam ruang diskusi digital tersebut.
Sosialisasi hingga edukasi kepada masyarakat ihwal program migrasi TV analog menjadi digital ini, kata Kresna, akan terus digencarkan olehnya. Diharapkan, program tersebut tersebut dapat terlaksana pada tahun ini.
Migrasi dari TV analog menjadi digital, kata Kresna, merupakan cara agar Tanah Air ini dapat mengikuti perkembangan zaman yang begitu pesat.
Menurutnya, ada beragam keuntungan yang bisa didapatkan dengan pemasangan siaran TV berbasis digital ini.
“Dengan adanya ASO Pemerintah juga menghemat budget. Teknologi ini memungkinkan jaringan-jaringan TV Digital 5G. Jaringan yang memadai ini dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat tentunya. Apalagi masyarakat yang mahir dalam memanfaatkan dunia digital,” terangnya.
Ia berjanji, akan fokus membahas Undang-Undang yang dapat mengatur jalannya penyiaran yang ada di Indonesia. Terlebih jika, penyiaran TV berbasis digital sudah diterapkan.
“Diharapkan ASO ini tepat sasaran dan bermanfaat bagi masyarakat. Komisi I DPR RI akan menjadi pengontrol dalam pendistribusian STB ini agar sukses dan sampai ke tangan masyarakat dengan tepat,” ungkapnya.
Senada dengannya, Direktur Pengembangan Pitalebar, Marvel Situmorang menambahkan, ada empat pilar yang harus dipersiapkan dalam tahapan penerapan Analog Switch Off (ASO) di Indonesia.
“Pertama, infrastruktur multipleksing siaran digital, penyelenggaraan yang bisa menampung setiap siaran tv yang bermigrasi ke digital. Kedua, program siaran televisi digital, lembaga penyiaran mengeluarkan hal ini untuk meningkatkan efektivitas siaran digital. Ketiga ekosistem perangkat TV Digital, hal ini mencakup persiapan perangkat, penyerahan STB, dan penggunaan STB di masyarakat. Langkah terakhir adalah sosialisasi ke masyarakat,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Agropolitan TV Kota Batu, KH. Nurbani Yusuf mengungkapkan bahwa migrasi dari TV analog ke TV digital memang sangat dibutuhkan. Sebab, menurutnya akan banyak manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat nantinyq.
“Seperti siaran yang lebih memadai dan tidak ada lagi kendala sinyal yang buruk. Selain itu juga lebih efisien, jernih, dan menjangkau masyarakat lebih luas,” ungkapnya.
Dengan demikian dia berharap agar TV digital ini dapat secepatnya masuk ke sekuruh pelosok Tanah Air.