PUSTAKA KOTA, Tangsel – Tragedi Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur yang menewaskan ratusan Aremania memberikan duka yang sangat mendalam untuk seluruh masyarakat Indonesia termasuk masyarakat Tangerang Selatan.
Sebagai bentuk empati, Pemerintah Kota Tangerang Selatan bersama unsur Forkopimda menggelar doa bersama lintas agama, yang dipimpin oleh para pemuka agama mulai dari Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.
Doa bersama ini ditujukan untuk seluruh korban Tragedi Kanjuruhan, yang digelar di Lapangan Cilenggang, Serpong.
Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie menyampaikan keprihatinannya atas kejadian yang terjadi di Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Menurutnya, ini tragedi kemanusiaan yang sangat memilukan karena menewaskan ratusan orang.
“Atas nama Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan pemeluk agama yang diwakili oleh para tokoh agama turut prihatin atas kejadian di Kanjuruhan yang menewaskan kurang lebih 131 orang,” katanya, Kamis (6/10/2022).
Kejadian tersebut, kata Benyamin harus menjadi yang terakhir. Kepada seluruh penyidik baik dari kepolisian maupun tim gabungan independen yang terlibat mampu menyelesaikan tugasnya sesuai dengan aturan.
“Tentu kita semua berharap, kejadian ini tidak terulang kembali, baik di Tangerang Selatan atau di daerah mana pun, di muka bumi. Baik kegiatan olahraga atau dalam kegiatan-kegiatan lainnya,” ujarnya.
Benyamin juga menyampaikan, kejadian Kanjuruhan harus menjadi pelajaran bagi semua. Ini jadi momentum untuk evaluasi agar pelaksanaan penyelenggaraan olahraga bisa berjalan dengan baik dan aman.
“Mari kita jadikan peristiwa kemarin menjadi pelajaran yang sangat berharga untuk kita evaluasi dan tidak terulang kembali,” ungkapnya.
Benyamin menambahkan, pihaknya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mendoakan agar para korban tragedi Kanjuruhan diterima di sisi Allah, serta kepada keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kesabarannya. (Adv)