PUSTAKA KOTA, Tangsel – Rumah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa) di Serua, Ciputat kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang dibangun kali pertama untuk korban bencana jebolnya tanggul situ Gintung 2009 lalu oleh Pemerintah Tangsel, kini tampak memprihatinkan.
Penghuni Rusunawa pun mengeluhkan dengan rusaknya fasilitas yang ada.
Pantauan di lokasi, Rusunawa berlantai empat dengan kapasitas 72 unit dengan luas masing masing unit 27 meter persegi ini, tampak atap plafon Rusunawa sudah hilang diterpa angin beberapa tahun lalu. Jika hujan deras disertai angin kencang, kerap menciptakan genangan air di setiap lantai.
Sriyatun, salah satu penghuni Rusunawa sejak enam tahun lalu menerangkan, saat hujan deras tiba, air menggenangi setiap lantai yang berada di Rusunawa.
“Sekarang kan atapnya bolong begitu, kalo hujan turun, airnya menggenangi hampi semua lantai,” tutur Sriyatun yang menghuni Rusunawa di unit lantai 1, Kamis (14/11).
Sriyatun juga mengeluhkan lambannya perbaikan jika ada fasilitas yang rusak ditempat yang dia huni. Dia mencontohkan, saat washtuffel nya mampet, dia melaporkan ke pihak pengelola, namun sebulan kemudian, pengelola baru merespon dan memperbaikinya.
“Keluhannya sih lamban saja sih dalam proses perbaikannya,” keluhnya.
Senada dengan Sriyatun, Dita Sari yang telah menghuni Rusunawa sejak empat tahun lalu mengatakan, genangan air saat hujan tiba kerap tercipta di setiap lantai akibat hilangnya plafon pada atap Rusunawa. Selain itu, kumuhnya cat dan minimnya pelindung pada tembok lantai, membuat kekhawatiran saat anak bermain di lantai atas.
“Ya khawatir aja sih, karena besi pelindung di pembatas tembok lantai masih pendek, anak anak yang bermain takut jatuh,” ucapnya. (Gun)