PUSTAKA KOTA, Tangsel – Perempuan di Indonesia harus mendapatkan kesempatan dan kesetaraan yang sama di seluruh bidang kehidupan. Serta, tidak ada lagi kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Hal tersebut disampaikan Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie saat menghadiri peringatan Hari Ibu tingkat Kota Tangerang Selatan.
“Segala bentuk kekerasan terhadap perempuan dan anak harus segera dihentikan. Partisipasi dan keterlibatan perempuan dalam kehidupan publik harus semakin meningkat,” ucap Benyamin melalui keterangan tertulisnya, Jumat (22/12/2023).
Tak hanya itu, perempuan harus mendapatkan akses yang semakin baik dalam pelayanan pendidikan dan kesehatan. Serta, mendapatkan penghidupan yang lebih baik.
“Ibu-ibu hamil harus mendapatkan gizi yang cukup agar angka stunting bisa ditekan,” ujarnya.
Hal ini penting kata Benyamin, karena perempuan merupakan pilar utama dalam membangun pondasi yang kuat bagi pertumbuhan dan perkembangan berkelanjutan. Oleh karenanya, akses yang tidak merata, diskriminasi dan ketidakadilan tidak boleh lagi terjadi.
“Rekam jejak kontribusi perempuan membangkitkan ekonomi keluarga selama pandemi merupakan bukti bahwa perempuan Indonesia selalu hadir dalam setiap momen perjuangan bangsa,” kata Benyamin.
Dengan semangat yang diusung kali ini, Benyamin meyakini Indonesia Maju lewat perempuan yang berdaya harus dibersamai lewat aksi nyata dan program-program yang memberikan ruang perempuan terlibat.
“Ini waktu yang tepat untuk menggalang aksi bersama mendorong kemandirian perempuan Indonesia khususnya Tangerang Selatan. Tidak hanya kemandirian secara ekonomi, namun kemandirian di bidang lain seperti pendidikan, kesehatan, sosial, politik, hukum dan sebagainya,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Tangerang Selatan, Tini Indrayanti Davnie mengatakan perayaan Hari Ibu bukan hanya simbolis, melainkan berbagai langkah nyata telah dilakukan oleh berbagai organisasi perempuan yang ada di Tangerang Selatan.
“Bahwa perempuan adalah motor penggerak keberhasilan pembangunan baik masa kini dan masa yang akan datang,” ujarnya.
“Dimana perempuan berdaya adalah yang mampu mengidentifikasi potensi dirinya, dan mengaktualisasikan segala kemampuan yang ada untuk masyarakat,” sambungnya. (GUN)