PUSTAKA KOTA, Jakarta – Pada kuartal III 2024, bank bjb mampu menjaga kinerja yang berkelanjutan di tengah tantangan ekonomi nasional dan global.
Direktur Utama bank bjb, Yuddy Renaldi menyampaikan, dalam sembilan bulan pertama tahun ini, bank bjb berhasil menjaga pertumbuhan bisnis yang stabil dan didorong oleh inovasi layanan perbankan serta strategi diversifikasi bisnis yang solid.
Yuddy mengatakan, fokus utama bank bjb adalah mempertahankan pertumbuhan yang sehat melalui pengembangan layanan digital, optimalisasi portofolio kredit, serta pengelolaan risiko yang ketat untuk memastikan operasional bisnis tetap kuat dan stabil.
“Di tengah situasi ekonomi yang dinamis, bank bjb juga telah menerapkan strategi inovasi digital yang memungkinkan akses layanan perbankan lebih cepat, aman, dan nyaman bagi nasabah,” ujar Yuddy melalui keterangan yang diterima secara tertulis, Selasa (29/10/2024).
Selain pengembangan layanan digital, Yuddy menambahkan, bank bjb juga memperkuat posisi dalam mendukung pembiayaan sektor produktif. Secara konsolidasi, bank bjb menunjukkan kinerja keuangan yang solid.
Hingga saat ini, menurutnya, total aset meningkat sebesar 17,1% year on year (yoy), mencapai Rp210 triliun.
“Dana pihak ketiga juga tumbuh 17,1% yoy, mencapai Rp153,2 triliun, sementara kredit termasuk pembiayaan meningkat 10,4% yoy menjadi Rp138 triliun,” paparnya.
Di kesempatan ini pula, Yuddy berbicara tentang efisiensi dalam operasional serta optimalisasi fee-based income yang berhasil menjaga laba sebelum pajak konsolidasi sebesar Rp1,47 triliun dan laba setelah pajak sebesar Rp1,16 triliun.
Dari sisi kredit bank only, bank bjb mencatat pertumbuhan kredit sebesar 4,3% yoy menjadi Rp121,5 triliun, dengan kontribusi utama dari segmen kredit konsumer yang tumbuh 6,8% yoy mencapai Rp73,1 triliun rupiah.
Kemudian, Yuddy juga memaparkan tentang segmen kredit konsumer masih menjadi penopang utama kinerja bank bjb, dengan market share mencapai 29% di kalangan P3K di Jawa Barat dan Banten.
“Pada akhir September, jumlah debitur P3K meningkat signifikan dengan lebih dari 54 ribu pegawai yang menjadi nasabah bank bjb, ini menunjukkan potensi pasar yang masih besar di segmen ini,” terangnya.
Berbicara dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Yuddy mengatakan bank bjb berhasil meningkatkan rasio CASA (Current Account Saving Account) sebesar 2,2% menjadi 44,9%, mencerminkan komitmen perseroan untuk menjaga cost of funddi level 4,7%.
“Hal ini membantu bank bjb memanfaatkan momentum penurunan suku bunga acuan guna mengurangi biaya dana,” sebutnya.
Ke depan, kata Yuddy, perseroan akan terus berupaya untuk memperkuat posisi untuk menjadi bank pilihan utama masyarakat dengan fokus pada inovasi, digitalisasi, serta peningkatan kualitas layanan, dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian, sebagai modal penting bagi Perseroan dalam menghadapi tantangan kedepan, serta memperkuat posisi Perseroan sebagai institusi keuangan yang terpercaya dan berorientasi pada masa depan. (Ara)