RSU Tangsel Berikan Edukasi Pasien Prostodonsia

Achmad Royhan Saat Melayani Pasien Penderita Prostodonsia di Ruang Poli Gigi RSU Tangsel, Jumat (4/10).

PUSTAKA KOTA,

Tangsel – Rumah Sakit Umum (RSU) Tangerang Selatan (Tangsel) kembali berinovasi. Kali ini Rumah Sakit ber plat merah ini mengenalkan kepada masyarakat tentang pelayanan poli gigi, khususnya untuk penderita Prostodonsia.

Read More

Dengan membuka praktek setiap Selasa, Rabu dan Jumat di lantai II gedung II yang diisi oleh dokter spesialis gigi, RSU Tangsel siap melayani pasien penderita Prostodonsia.

Apa itu Prostodonsia? Prostodonsia adalah cabang kedokteran gigi yang mempelajari penggunaan prostesis gigi. Prostodonsia meliputi diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi bagi gangguan gigi, biasanya mencakup gigi terlepas atau gigi rusak parah, serta perawatan prostesis gigi.

“Jadi disini (RSU Tangsel) memberikan pelayanan kepada penderita prostodonsia atau gampangnya secara umum dikenal oleh masyarakat disebut gigi tiruan atau palsu,” ucap dokter spesialis gigi Prostodonsia di layanan poli gigi RSU Tangsel, Achmad Royhan, Jumat (4/10).

Royhan melanjutkan, penting baginya untuk memberikan pemahaman tentang kesehatan gigi Prostodonsia. Tindakan yang dia lakukan adalah merestorasi gigi yaitu mempertahankan fungsi rongga mulut dengan mengganti gigi-gigi yang sudah tanggal atau hilang. Juga tindakan memperbaiki jaringan rongga mulut yang sudah rusak dengan pengganti tiruan.

“Tujuannya adalah mengembalikan fungsi ke aslinya, agar dapat mengunyah makanan dengan sempurna,” lanjut Royhan.

Untuk pemasangan gigi tiruan dengan aman, sambungnya, diperlukan pertimbangan dari berbagai aspek, oleh karena itu hal ini memerlukan tergantung ukuran dan kebutuhan serta kecocokan si penderita. Jika penderita kehilangan gigi secara keseluruhan, dia menyiapkan seluruh rangkaian gigi. Jika hanya tanggal beberapa buah, dia juga menyiapkan pengganti gigi tiruan sesuai kebutuhan gigi yang tanggal bagi penderita Prostodonsia.

“Secara garis besar kebutuhan untuk pasien Prostodonsia adalah gigi yang removable atau yang dapat dilepas, dan yang permanen,” ungkapnya.

Dia juga menyarankan, bagi penderita Prostodonsia, agar rutin selama enam bulan sekali melakukan kontrol dan perawatan kepada dokter spesialis gigi, agar dapat diketahui kondisi gigi tiruan tersebut masih layak pakai atau tidak. “Namanya juga barang bekas pakai yah, jika rusak harus diganti,” ucap pria jebolan Universitas Moestopo fakultas kedokteran gigi angkatan 2002 ini.

Baca Juga:Pemkot Tangsel Bakal Luncurkan Aplikasi Transaksi Berbasis Online

Saat disinggung pasien penderita Prostodonsia yang membutuhkan pelayanan di RSU Tangsel, Royhan mengatakan sejauh ini kebanyakan para Lansia, karena faktor usia yang menyebabkan gigi tanggal di usia lanjut. Namun penyebab gigi tanggal bukan karena di usia lanjut saja, bisa disebabkan karena gigi berlobang, atau giginya sudah goyang sehingga harus diambil tindakan pencabutan gigi ataupun terjadinya kecelakaan yang menyebabkan hilangnya gigi.

“Karena usia lanjut, biasanya lansia giginya banyak yang berlobang sehingga banyak giginya yang dicabut,” ucap Royhan.

Masih menurut Royhan, mekanisme dalam pemasangan gigi tiruan ini pun dijadikan satu rangkaian dalam pemeriksaan pemasangan gigi yang dibutuhkan pasien dan proses pencetakan gigi. Misal kata dia, ada pasien yang datang dengan keluhan giginya tanggal 3 buah di bagian kiri atas. Tahapannya awal dilakukan pemeriksaan, dan kemudian dilakukan pencetakan gigi di laboratorium.

“Kami identifikasi dulu kebutuhan giginya, setelah sudah dilakukan pemeriksaan, kemudian kami cetak sesuai kebutuhan pasien, karena kebutuhan gigi tidak sama antara pasien yang satu dengan pasien yang lain. Dan proses pencetakannya pun tidak dapat ditentukan waktunya, intinya adalah sesuai kebutuhan pasien,” demikian Royhan. (Raden)/p>

Related posts