PUSTAKA KOTA, Tangsel – Pemerintah kota Tangerang Selatan (Tangsel) sampai saat ini belum menerima laporan adanya virus hepatitis A yang menyerang sejumlah siswa di beberapa wilayah.
Kendati demikian, antisipasi tentang virus hepatitis A yang dominan menyerang ke anak pada masa pertumbuhan perlu dilakukan.
“Sampai saat ini belum ada data laporannya tentang angka pasti penderita hepatitis A di Tangsel, namun kalau ditanya antisipasinya, hepatitis A ini menular bukan karena angin, tapi pola istirahat yang tidak cukup dan dari makanan,” terang Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) kota Tangsel, Imbar Umar Gazali saat dihubungi, Rabu (11/12).
Baca juga : Waspada DBD Saat Pancaroba, Ini Pesan Ketua IDI Tangsel
Menurut Imbar, walaupun beberapa waktu yang lalu dihebohkan ratusan siswa di kota Depok terjangkit virus hepatitis A, dia mengaku kota Tangsel tak perlu khawatir karena virus hepatitis A penularannya bukan melalui udara.
“Karena hepatitis A memang menularnya bukan lewat udara, virus ini terjadi di masa pertumbuhan anak mulai usia 9 sampai 15 tahun, karena aktivitas anak yang tinggi diiringi kurangnya istirahat dan pola makan yang tidak baik maka virus akan mudah menyerang,” ujarnya.
Imbar yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan di Dinas Kesehatan (Dinkes) Tangsel mengatakan bahwa untuk antisipasi dan menekan penyakit hepatitis A, Dinkes Tangsel perlu membuat modul dan dibagikan ke setiap sekolah, kemudian para guru bisa menjelaskan kepada murid agar dapat mengimbangi pola istirahat, pola makan dan aktivitas.
“Guru- guru mengingatkan ke siswa agar jangan kelelahan dan menjaga kesehatan serta menjaga asupan makanan biar tubuh sehat dan kuat dan waktu tidur yang cukup,” ungkapnya.
Selain istirahat yang cukup, lanjut Imbar makan sayur dan buah atau 4 sehat 5 sempurna untuk memperkuat stamina agar tidak mudah kelelahan itu sangatlah penting.
“Karena anak- anak ini apabila mereka kurang tidur, lalu mereka bangun pagi untuk ke sekolah, kemudian di sekolah aktivitas mereka tinggi dan makan tidak teratur dan kurang, maka anak akan mudah terserang virus,” demikian Imbar. (Arif)