Brimob Challenge 2025: Ajang Pengorbanan, Ketangguhan, dan Semangat Juang Tanpa Batas

  • Whatsapp
Brimob Challenge 2025 yang digelar di Lapangan Bola Mako Batalyon C Pelopor selama lima hari sejak Selasa (4/2/2025) hingga Sabtu. (ist)

PUSTAKA KOTA, Tangsel – Sinar matahari mulai meredup, namun semangat juang itu tak pernah padam. Debu yang berterbangan di Lapangan Bola Mako Batalyon C Pelopor menjadi saksi bagaimana ratusan personel Brimob berjuang tanpa lelah.

Keringat membasahi wajah-wajah penuh determinasi, otot-otot menegang menahan beban rintangan yang tiada henti.

Satu per satu, mereka melewati tantangan yang seolah tiada akhir, menembak reaksi, breaching, hingga membawa tubuh rekan di medan perjuangan.

Lima hari penuh perjuangan telah berakhir. Sabtu (8/2/2025), Brimob Challenge Satuan Brimob Polda Metro Jaya ditutup.

Penutupan itu ditandai dalam sebuah upacara yang dipimpin langsung oleh Komandan Satuan Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Gatot Mangkurat Putra.

“Brimob ini sebagai satuan pemukul polri, jadi kalau kita tidak siap, nanti jebol. Polri enggak ada lagi pertahanan terakhir,” ujar Kombes Pol Gatot kepada wartawan.

Kata-kata Gatot ini beresonansi kuat di dada setiap personel yang selama lima hari telah ditempa dalam ajang ketahanan fisik dan mental yang luar biasa.

Ujian sejati Sang Bhayangkara

Brimob Challenge bukan sekadar kompetisi. Ini adalah medan ujian sejati bagi para prajurit Bhayangkara terbaik.

Sebanyak 114 personel dari berbagai satuan. Ada 16 tim dari Kompi jajaran Batalyon Pelopor, dua tim dari Subden Gegana, serta satu tim dari Mako Satbrimob Polda Metro Jaya, bertarung habis-habisan dalam serangkaian tantangan ekstrem.

Setiap hari, mereka dihadapkan pada rintangan berbeda, yang tak hanya menguji fisik tetapi juga kecerdasan strategi dan ketahanan mental.

Dari menembak reaksi yang membutuhkan kecepatan dan presisi tinggi, breaching yang mengharuskan kekuatan dan keberanian, hingga simulasi SAR yang melatih ketangguhan mereka dalam situasi penyelamatan berisiko tinggi.

“Maksud dari diadakan lomba Brimob Challenge ini yang pertama adalah karena ke depan akan ada event secara nasional, yaitu di Korbrimob dan seluruh Brimob seluruh Indonesia akan mengirimkan tim yang terbaik,” kata Gatot.

“Untuk menghadapi itu, sebetulnya kita harus mempersiapkan tim yang terbaik. Karena ketika kita masuk di korbrimob nanti jadi tim yang terbaik, itu akan dikirim ke Uni Amirate Arab dalam event internasional,” sambungnya.

Lebih dari sekadar fisik, mental adalah kunci

Ketahanan fisik memang menjadi faktor utama dalam Brimob Challenge.

Namun, lebih dari itu, mental lah yang menjadi penentu sejati.

Ipda Rizki Nugraha, Danton 1 Kompi 3 Batalyon A Pelopor, menegaskan, dalam perlombaan ini, fisik dan mental tidak boleh runtuh.

“Terutama di sini ketahanan fisik, kecermatan dalam menembak. Jadi intinya rekan-rekan saya di belakang ini ketika fisik sudah melemah, disitulah mental yang berbicara,” kata Rizki.

Bahkan untuk persiapan ajang internasional, latihan yang dijalani pun tidak main-main.

“Kita melaksanakan latihan. Jadi latihannya dari segi fisik, menembak. dalam segi fisik pun kita latihan memakai gas masker. Jadi di suatu ajang ini memang disiapkan untuk memakai gas masker,” lanjutnya.

Lima hari penuh keringat dan kelelahan akhirnya mencapai puncaknya.

Di antara semua tim, hanya tiga yang berhasil berdiri di podium tertinggi. Berikut daftarnya:

–  Juara 1: Tim Kompi X Batalyon X Pelopor
– Juara 2: Tim Kompi Y Batalyon Y Pelopor
– Juara 3: Tim 2 Detasemen Gegana

Perjuangan belum usai, persiapan untuk tantangan lebih besar

Mereka yang keluar sebagai pemenang hanyalah awal dari perjalanan yang lebih panjang.

Brimob Challenge bukanlah akhir, tetapi titik tolak menuju tantangan yang lebih besar.

“Saya sangat yakin, tiga bulan ke depan kita akan mengadakan lomba lagi. Per tiga bulan kita adakan, agar Brimob Polda Metro Jaya semakin siap menghadapi tantangan,” tegas Gatot.

Kemenangan hari ini bukan hanya milik mereka yang berdiri di podium, tetapi milik semua yang telah berjuang di medan latihan.

Setiap tetes keringat, setiap langkah kaki yang gemetar kelelahan, dan setiap napas tersengal di jalur rintangan adalah bukti dari satu hal, bahwa Brimob adalah satuan yang tak pernah gentar menghadapi rintangan. (HFZ)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *