PUSTAKA KOTA, Tangsel – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mengirim 124 kontingen yang terdiri dari 28 cabang olahraga (cabor) untuk berlaga dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 yang akan digelar di dua Provinsi Aceh dan Sumatera Utara.
Dari 28 cabor itu, cabor panjat tebing dijadikan unggulan Pemerintah Kota Tangsel untuk perwakilan Banten pada even PON 2024.
Pembina Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Tangsel, Suhara Manullang mengatakan, ia mengirim dua atlet panjat tebing untuk bergabung bersama dua atlet lainnya sebagai perwakilan Banten.
“Kontingen dari Provinsi Banten akan membawa empat atlet, dua atlet asal Tangsel bernama Sabrina Syarifah Calidris dan Reymeyza Alya Ramadhani Anggoro. Kemudian atlet lainnya berasal dari Pande“ kata Suhara, Jumat (23/8/2024).
Dalam ajang bergengsi di PON 2024, Suhara mengatakan, atlet cabor panjat tebing akan mengikuti kategori kecepatan beregu tiga orang, beregu dua orang dan perseorangan.
Sejauh ini, lanjut Suhara, pada ajang Popda XI Banten yang digelar di Kota Tangerang pada Juni 2024 lalu, dua atlet panjat tebing asal Tangsel berhasil menyumbang dua medali emas. Atas dasar itu, Suhara menyebut, atlet yang dibinanya dapat kembali memberikan prestasi gemilang di ajang PON 2024.
“Itu dua medali emas disumbang Sabrina, jadi memang atlet di Tangsel ini, kita memang satu mempersiapkan dari tingkat nasional bisa ke dunia,” bebernya.
Untuk itu, berbekal dari pengalaman yang dimiliki dari beragam even yang pernah diikuti, diharapkan olehnya, atlet cabor panjat tebing Tangsel dapat mendulang medali emas di ajang PON 2024
“Iya, dengan target tiga medali emas untuk saingan berat adalah Jawa Timur,” pungkasnya.
Suhara juga mengatakan, untuk menumbuhkan semangat dan melahirkan bibit baru atlet panjat tebing, sedianya Pemkot Tangsel dapat memberikan dan menyediakan arena latihan yang memenuhi standar. Apalagi, Tangsel akan didapuk sebagai tuan rumah pagelaran Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Banten pada 2026 mendatang.
“Tinggal sarana masih butuh diperhatikan, baik venue perlengkapan contoh masalah kecepatan, selama ini panjat tebing di Tangsel bersifat meminjam, kedepan punya venue sendiri dilengkapi dengan berbagai perlengkapan,“ tutupnya. (DAS)