PUSTAKA KOTA, Tangsel – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) melalui dinas pendidikan dan kebudayaan (Disdikbud), terus menunjukkan komitmen dalam menyalurkan beasiswa pendidikan bagi siswa kurang mampu di tingkat SD dan SMP, baik sekolah negeri maupun swasta.
Dengan target pencairan 100 persen hingga akhir Desember 2024, program ini tidak hanya menjadi solusi biaya pendidikan bagi ratusan siswa di Kota Tangsel, tetapi juga harapan agar mereka bisa terus berprestasi tanpa hambatan ekonomi.
Kepala Dindikbud Kota Tangsel, Deden Deni menyampaikan, hingga November ini, sebanyak 557 dari total 900 siswa telah menerima dana beasiswa, sementara sisanya masih dalam proses pengajuan pencairan.
“Insya Allah tahun 2024 ini semuanya akan terlaksana, semuanya cair 100 persen sesuai target,” ujar Deden saat diminta keterangan pada Jumat (8/11/2024).
Deden menambahkan, untuk tingkat SD jumlah penerima yang ditargetkan mendapatkan bantuan beasiswa sebesar Rp450 ribu sebanyak 1.000 siswa. Sementara siswa SMP penerima beasiswa memperoleh dana sebesar Rp750 ribu, yang dianggap sudah memadai untuk meringankan biaya pendidikan mereka.
Deden menyebut, penyerahan simbolis telah dilaksanakan sebelumnya dengan bantuan dari berbagai pihak.
Bahkan menurutnya, dukungan dari lintas pihak ini menjadi kunci agar setiap siswa dapat mengakses bantuan di titik sekolah terdekat dan memperoleh pencairan langsung ke rekening masing-masing.
“Proses distribusi beasiswa ini berlangsung merata di seluruh kecamatan se-Tangsel, Dindikbud memastikan bantuan dapat diakses langsung oleh siswa yang membutuhkan,” tuturnya.
Sejauh ini, kata Deden, ada sejumlah tantangan yang sempat dihadapi selama pelaksanaan program, terutama terkait penerbitan rekening di bank bjb.
“Kadang data orang tua belum lengkap, sehingga sedikit menghambat proses. Namun, kami berupaya maksimal dengan bantuan teknis dari tim terkait agar masalah ini bisa segera diatasi,” ungkapnya.
Sejalan dengan penyaluran beasiswa, Dindikbud juga menjalankan evaluasi tahunan untuk memperbaiki program ini di masa mendatang.
Rencananya, Deden bilang, akan memperluas kebermanfaatannya menjaring siswa di Madrasah Tsanawiyah (MTs) yang berada di bawah Kementerian Agama.
“Kami ingin lebih inklusif, tidak hanya mencakup sekolah-sekolah di bawah naungan dindik saja, tetapi juga memperluas jangkauan ke madrasah agar lebih banyak siswa yang merasakan manfaatnya, mereka bisa lebih fokus belajar dan mengejar prestasi,” jelas Deden. (Adv)