PUSTAKA KOTA, Tangsel – Politikus Partai Golkar, Sukarya menyayangkan munculnya beragam pernyataan yang menyudutkan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) selama kontestasi Pilkada 2020 berlangsung.
Seperti halnya pernyataan miring yang baru saja dilontarkan bakal calon Wakil Wali kota Rahayu Saraswati Djojohadikusumo dan Ketua Fraksi Partai Gerindra-PAN DPRD Tangsel, Ahmad Syawqi tentang Rumah Sakit Umum (RSU) Tangsel yang masih berstatus C. Bahkan disebut juga turun kelas menjadi D.
Menurut Sukarya, kritikan tersebut sudah di luar batas wajar. Sebab hal itu dinyatakan tanpa berdasarkan data yang ada.
Sebab dari awal beroperasi sejak 2010, RSU Tangsel sudah berstatus C dan tidak ada penurunan kelas sama sekali. Menurut Sukarya, hal itu merupakan suatu prestasi tersendiri.
“Hari jadi RSU Kabupaten Tangerang itu 5 Mei 1964. Sudah berusia 56 tahun, sementara RSU Tangsel itu baru mulai beroperasi pada 2010. Ini terkonfirmasi dari Badan PPSDM Kesehatan Kementerian Kesehatan, Tangsel itu kota yang baru saja lahir, tapi sudah bisa berlari. Ini prestasi dan pencapaian yang harus kita akui bersama, karenanya menjadi tanggung jawab kita semua untuk membuat Tangsel lebih baik lagi,” ujar Sukarya yang kini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Tangsel, Rabu (9/9/2020).
Meski terbilang menjadi kota otonom termuda di Provinsi Banten, kota yang dipimpin Airin Rachmi Diany dan Benyamin Davnie ini justru telah membuktikan melalui pembangunan, salah satunya di sektor kesehatan.
Hal itu pun terlihat sejumlah fasilitas kesehatan yang kini sudah tersedia bagi warga Tangsel.
“Dari target 35 pembangunan Puskesmas, sudah 31 yang dibangun, sisanya masih dalam proses pembangunan. Pemerintah Kota Tangsel juga sedang menambah dua rumah sakit Tipe C, berlokasi di wilayah Serpong Utara dan Pondok Aren,” tuturnya.
Dengan demikian, kritik terkait kelas RSU Tangsel itu pun ditanggapinya dengan santai. Menurutnya, kritikan tersebut tak berdasarkan data yang ada.
“Kalau komunikasi mereka bagus, sebenarnya Pak Muhamad bisa memberi tahu Saraswati soal tipe RSU Tangsel. Gak mungkin mantan Sekda gak tahu, kenapa tidak ada RSU tipe A di Tangsel bahkan di Banten, dia pasti tahu,” tambahnya.
Terpisah, Pelaksana tugas Kepala Dinas Kesehatan kota Tangsel, Deden Deni memastikan RSU Tangsel tidak pernah turun tingkat dari tipe C menjadi tipe D. Dia mengatakan sejak berdirinya RSU Tangsel sudah menyandang predikat tipe C. Bahkan kini tengah berproses untuk naik tingkat menjadi tipe B.
“Jika nanti RSU di wilayah Pondok Betung, Pondok Aren dan di wilayah Pakulonan, Serpong Utara terbangun, RSU Tangsel yang di wilayah Pamulang menjadi tipe B,“ singkat Deden saat dihubungi awak media.
Diketahui, Bakal Calon Wakil Wali Kota Tangerang SelatanRahayu Saraswati Djojohadikusumo mmemberikan komentar pedas terhadap status kelas RSU Tangsel, saat dirinya melakukan pemeriksaan kesehatan di RSUD Tangerang, Selasa (8/9/2020) lalu.
“Ironis, Kota Tangsel tidak memiliki rumah sakit daerah (RSUD) kelas A/B, sehingga pemeriksaan hari ini dilakukan di RSUD Kabupaten Tangerang. Hal ini menunjukkan ada masalah serius terkait pembangunan dan pelayanan di Kota Tangsel, dan yang bikin makin sedih, yang saya baca RSUD Tangsel turun kelas dari C ke D” ujar Saras melalui pernyataan resminya. (RDN)