SMPN 22 Tangsel Sempat Terendam Banjir, Siswa Bersih-Bersih Sekolah di Hari Pertama

  • Whatsapp
Siswi SMPN 22 Tangerang Selatan membersihkan sekolah paska banjir, Senin, (6/1)

PUSTAKA KOTA, Tangsel – Hari pertama kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 22 Tangerang Selatan tidak berjalan seperti biasanya lantaran sempat terendam banjir akibat hujan deras yang mengguyur awal tahun 2020.

Pantauan Pustaka Kota, sejumlah siswa yang baru masuk setelah libur semester ganjil sibuk mengepel lantai dan membersihkan kursi dan meja didampingi para guru, Senin (6/1/2020).

Read More

Kepala Sekolah SMPN 22 Tangerang Selatan, Yantho, menjelaskan, banjir yang meluap dari Kali Angke merendam sekolahnya sampai 1 meter pada tanggal 1 Januari 2020 lalu hingga memasuki ruang-ruang kelas di lantai dasar.

Bahkan banjir juga merusak kabel local area network (LAN) yang berada di ruang laboratorium komputer untuk digunakan sebagai penunjang ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

“Sebelumnya bisa kita bayangkan bagaimana lumpur masuk kelas dan laboratorium dan yang jadi masalah bagaimana persiapan UNBK itu harus segera kita lakukan sementara LAN yang kita buat di dua lab sudah rusak semua sudah tidak bisa dipakai,” beber Yantho.

Yantho pun berharap Dinas Pendidikan bisa memberikan penangan agar proses KBM di SMPN 22 Tangerang Selatan dapat berlangsung seperti biasa kembalo.

“Mudah-mudahan dinas terkait dan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) bisa membantu keadaan SMPN 22 Tangerang Selatan,” tuturnya.

Ditambahkan Yantho, banjir juga pernah terjadi pada tahun 2017 akan tetapi tidak sampai masuk ke dalam ruang-ruang kelas.

“Banjir ini pernah terjadi pada tahun 2017 tetapi tidak masuk ke kelas hanya sebatas mendekati lantai koridor, tapi tahun ini banjir tadi saya katakan 1-90 sentimeter masuk (ke dalam kelas),” ungkapnya.

Selain meminta bantuan dari Dinas Pendidikan untuk membantu membenahi perangkat sekolah yang rusak, Yantho juga berharap Dinas Kesehatan bisa ikut memberikan bantuan di sekolahnya.

Pasalnya, ruang yang terendam banjir menyebabkan bau tidak sedap dan diduga banyak mengandung bakteri yang berbahaya bagi kesehatan siswa dan guru.

“Berkaitan dengan Dinas Kesehatan, saya minta ada pembasmi kuman yang masuk ke ruangan disinfektan, dan kadar kelas baunya kurang nyaman karena itu bisa menimbulkan ISPA dan penyakit juga,” ujarnya.(Bob)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *