Dilatih Oleh Kemenkes, RSU Tangsel Tekan Angka Kematian Ibu Melahirkan

  • Whatsapp
Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Tangsel, dr Taufik Dipa Sempana.

PUSTAKA KOTA, Tangsel – Kegiatan Lokakarya Orientasi Tim Pendamping Rumah Sakit Swasta Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dan Kabupaten Tangerang dilaksanakan di Rumah Sakit Umum kota Tangsel.

“Jadi kita dilatih oleh kemenkes melalui pendanaan Usaid itu tentang sistem informasi maternal dan leonatus, maternal adalah proses kelahiran dan persalinan, leonatus adalah bayi baru lahir.,” kata Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Kota Tangsel dr Taufik Dippa Sempana.

Read More

Menurut dr Taufik, tujuan diselenggarakannya acara ini adalah untuk melatih seseorang supaya bisa mengurangi angka kematian ibu dan bayi saat persalinan dan sebelum persalinan.

“Nah karena kita ditunjuk sebagai mentor nanti kita akan punya kewajiban untuk melatih rumah sakit swasta se Tangsel, kita mengajari bagaimana simagneo ini dilakukan,” ujarnya.

Untuk saat ini, lanjut dr Taufik, pihaknya bekerjasama dengan delapan rumah sakit swasta seperti, Rumah Sakit Pondok Indah Bintaro, Rumah Sakit Omni, dan Eka Hospital,”ujaranya.

Program Usaid ini pun, lanjut dr Taufik, terus dilanjutkan sampai dengan 5 tahun kedepan, sehingga RSU Tangsel tetap melakukan transfer ilmu yang direncanakan setelah lima tahun itu sudah dapat dimengerti, sehingga kematian ibu saat persalinan dapat dikurangi.

“Kita wajib mentransfer ilmu ke delapan rumah sakit ini, kemudian ke rumah sakit lainnya yang belum terjelaskan materi ini, tapi pendampingan terus dilakukan oleh Usaid terhadap delapan rumah sakit dan RSU sendiri sampai lima tahun kedepan,” ungkapnya.

Apa yang didapat dari acara tersebut, lanjut dr Taufik, akan disampaikan ke rumah sakit yang menjadi sasaran pendampingan pihaknya, salah satunya untuk bidan.

“Ya contohnya nanti seperti bagaimana sih bidan menangani kegawatdaruratan, bagaimana menangani sebelum sampai ketangan dokter dan cara penatalaksanaan ruangan seperti apa, intinya seperti itu,” imbuhnya.

dr Taufik menambahkan bahwa, dengan diadakannya acara ini, diharapkan semua elemen bisa terlibat untuk mengurangi risiko kematian ibu dan bayinya.

“Misal RT terlibat, kadang dirumah biasa- biasa aja padahal itu sebetulnya sudah kedalam tahap gawat darurat, bagusnya nanti ada keterlibatan masyarakat mengenai pengetahuan ini sehingga kematian ibu atau bayi bisa ditekan, semua terkait penanganan bayi sudah kita siapkan di RSU Tangsel ini,” tambahnya. (ADV)

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *